Nyimas Entjeh ( Njimas Entjeh ) nyimas enceh

Kronologi masalah keahliwarisan Entjeh alias Nyimas Entjeh alias NyiMas Siti Aminah alias Osah alias Itjih alias Justina Regen

 

 Nyimas Entjeh ( Njimas Entjeh ) nyimas enceh , Nyimas Entjeh , Njimas Entjeh , nyimas enceh

 

 

 

1.  Bahwa  sebagaimana  yang  telah  terjadi  saat  ini,  banyak  pihak  mengaku sebagai ahli waris dari   Osah alias Nyi Mas Siti Aminah alias Nyi Mas Entjeh alias Justina Regent alias Marie van Blommestein alias Mevrow van Blommestein, berdasarkan Penetapan  Pengadilan  yang dimohonkan secara sepihak oleh yang bersangkutan dengan cara merekayasa silsilah waris dari Osah alias Nyi Mas Siti Aminah alias Nyi Mas Entjeh alias Justina Regent alias Marie van Blommenstein alias Mevrow van Blommenstein untuk mendapatkan  Penetapan  Pengadilan  Negeri  atau  Penetapan  Pengadilan Agama;

 

2. Bahwa selanjutnya pihak-pihak yang mengaku Ahli Waris a-quo mencoba melakukan gugatan melalui Pengadilan Negeri, Pengadilan Tata Usaha Negara dan atau Pengadilan  Agama, baik tingkat pertama, banding dan sampai tahap kasasi,  melalui  beberapa  Pengadilan Negeri  antara lain di Pengadilan Negeri Klas IA  Bandung, Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung  dan Pengadilan Negeri  Subang,  yang dilanjutkan  melalui  upaya  Banding  dan  Kasasi akan tetapi belum ada satu Putusan-pun yang telah Berkekuatan Hukum Tetap (BHT/ Inkcracht) yang memenangkan pihak-pihak lain, selain R. SOMA Bin WARGADIREDJA ;

 

3.  Bahwa munculnya rekayasa keahliwarisan tersebut dimulai sekitar tahun 1970 sampai dengan tahun 2000, hal ini disebabkan karena Entjeh alias NyiMas Enjeh alias Nyimas Siti Aminah alias Justina Regen alias Mewrow van Blommestein, telah meninggalkan harta kekayaan berupa tanah dan bangunan rumah dengan jumlah yang cukup banyak dan tersebar dibeberapa kota dan kabupaten khususnya di wilayah Propinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat;

 

 

 

4. Bahwa semasa hidupnya Nyi Mas Siti Aminah alias Nyi Mas Entjeh alias Yustinarigen alias Marie van Blommestein alias Nevrow van Blommestein, bersama dengan ke 3 (tiga) anak tirinya   yaitu : (1) Maria Francoise van Blommestein (2) Lili van Blommestein dan (3) Otto van Blommestein mendirikan NV. Masschappij   tot Explotatie van woonhuizen, genaamd “Blomkring verkort te noemen “NV BLOMKRING” yang didirikan di Bandung, berdasarkan Akta pendirian No. 16   tertanggal 06 Desember 1938 jo Akta ratifikasi No.48 tanggal 14 Januari 1939 dibuat oleh dan dihadapan Hendrik Jan Joseph Lamers, notaris di Bandung, dimana Nyi Mas Siti Aminah alias Nyi Mas Entjeh alias Yustinarigen alias Marie van Blommestein alias Nevrow van Blommestein, diangkat sebagai Direktris NV Blomkring ;


5.  Bahwa  pada tahun 1939 ketiga anak tirinya yaitu : (1) Maria Francoise van Blommestein (2) Lili van Blommestein dan (3) Otto van Blommestein telah meninggalkan Indonesia dan selanjutnya telah melepaskan hak kewarganegaraan Indonesia dan menjadi warga negara Belanda, dan seluruh harta kekayaan perusahaan telah dialihkan/diserahkan  kepada Nyimas Entjeh alias Nyimas Siti Aminah  alias Yustinaregen, janda Almarhum John Henry van Blommestein   selaku   Direktris   NV   Blomkring   berdasarkan       Putusan penyerahan / peralihan Hak No. 643 tanggal 8 Juni 1939 yang dibuat oleh dan dihadapan serta diputus oleh   Meester Oerip Kartodirdjo, Hakim pada Karisidenan Bandung;

 

6.  Bahwa hal ini sangat berbeda dengan R. WARGADIREJA yang dilanjutkan oleh ahli warisnya  R. SOMA Bin WARGADIREDJA  yang  dalam  perkara yang telah diputus oleh Putusan Pengadilan Negeri Bandung No. 71/1957 tanggal 18 Nopember 1957 dan   Putusan Mahkamah Agung RI No.

234/K/Sip/1962 tanggal 29 Agustus 1962 dan Putusan Mahkamah Agung  RI  No.  242/K/Sip/1969    tanggal  1  Oktober  1969  dan diperkuat   pula   oleh   Putusan   Pengadilan   Negeri   Bandung   No.

342/1970 Sipil  tanggal 16 September 1971 dan Putusan Mahkamah Agung RI No. Nomor  2500 K/Sip/1981 tanggal 23 Januari 1984 jo. Putusan   Pengadilan   Tinggi   Bandung   No.   567/Perd/1979/PT.B tanggal 15 Agustus 1979 jo. Putusan Pengadilan Negeri Bandung No.

75/74/C/Bdg tanggal 13 Oktober 1977, telah dimenangkan oleh R. SOMA WARGADIREJA dan telah   berkekuatan hukum tetap (inkracht), dengan demikian kebenaran dan keabsahan status R. SOMA Bin WARGADIREJA sebagai Ahli Waris yang sah dari Osah alias Nyi Mas Siti Aminah   alias   Nyi   Mas   Entjeh   alias   Justina   Regent   alias   Marie   van Blommenstein alias Mevrow van Blommenstein   telah diuji di dalam suatu proses pengadilan,   maka dengan demikian R. SOMA WARGADIREJA adalah satu-satunya ahli waris yang sah dan berhak atas seluruh harta peninggalan Osah alias Nyi Mas Siti Aminah alias Nyi Mas Entjeh;

 

7.  Bahwa   benar   adanya   gugatan   peninjauan   kembali   (PK)       No.92

PK/PDT.2000 tanggal 15 oktober 2003 terhadap yang membatalkan Keputusan Mahkamah Agung RI no.2500 K/Sip/1981 tanggal 23 januari 1984 yang diajukan oleh  Ny.Ida Roosliah/janda Freddy Hugo Fraeyhoven diwakili oleh kuasanya Boeddy Irawan,SH, terhadap Raden Soma bin Wargadiredja almarhum;

 

 

 

8. Bahwa ternyata ada proses tuntutan pidana terhadap Boeddy Irawan,SH, sebagai kuasa dari Ny.Ida Roosliah/janda Freddy Hugo Fraehoven, yang telah diputus oleh PN Bandung yaitu : Putusan Pengadilan Negeri Bandung No.979/Pid.B/2004/PN   Bandung   tanggal   10   Januari   2005   jo.Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No.39/Pid/2005/PT.Bdg tanggal 16 juni 2005 jo.Putusan Mahkamah Agung RI no.167 K/Pid/2006 tanggal 24 april 2006;

Yang amarnya berbunyi sbb :


-   Menyatakan   terdakwa   Boeddy   Irawan,SH   terbukti   secara   sah   dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sumpah palsu

-    Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap terdakwa tsb dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan .

-    Menimbang  bahwa  dengan  demikian  putusan  perkara   Peninjauan Kembali  (PK)  no.92  PK/PDT/2000  tanggal  15  oktober  2003 adalah cacat hukum dan Non Eksekutabel;

 

Bahwa bukti baru / novum yang digunakan oleh Ny. Ida Roosilah melalui kuasa hukumnya Budi Irawan,SH dalam Perkara No.92 PK/Pdt/200 adalah berupa Akte Keterangan dan Pernyataan No. 48 tanggal 19 Agustus

1987 dari R. Soma Wargadiredja yang ternyata telah dicabut oleh R. Soma Wargadiredja pada tanggal 5 Agustus 1989 dan Akte tersebut    pernah    pula    dijadikan    bukti    dalam    perkara    no.

86/Pdt/Bth/1988/PN.BB, jadi bukan merupakan novum atau bukti baru lagi  ,  sehingga  Boedy Irawan,SH  dianggap  telah  melakukan sumpah palsu dalam melakukan upaya peninjauan kembali.

 

9.  Bahwa selanjutnya muncul Gugatan dari Awong Hidjaja selaku Direktur Utama PT.Adhi Dharma Bumi  Indonesia Indah ( yang telah mendapat hak atas tanah ( eigendom verponding 3323 luas 2,9 Ha dari R. Soma bin Wargadiredja berdasarkan Putusan Mahmakah Agung RI   no.2500 K/Sip/1981 tanggal 23 januari 1981) dalam perkara no.76/Pdt.G/2004/PN.Bale Bandung jo Putusan Pengadilan Tinggi Bandung no.372/Pdt/2006/PT.Bandung jo Putusan Mahkamah Agung RI no.1686 K/Pdt/2007 tanggal 10 april 2008 jo. Putusan  Mahkamah  Agung  RI  No.  117  PK/Pdt/2010, tangal 7 Juli

2010, dan telah berkekuatan hukum tetap ( inknracht) yang dimenangkan oleh Awong Hidjaja, selaku Direktur Utama PT. Adhi Dharma Bumi Indonsia Indah, yang  dalam amarnya pada nomor 9  menyatakan   Putusan Mahkamah Agung RI no.92 PK/Pdt/2000 tanggal 15 oktober 2003 tidak dapat dilaksanakan non eksekutabel (cacat hukum) )”.

 

Bahwa secara bersamaan berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung no.42/Pdt.G/2004/PN.Bale Bandung jo Putusan Pengadilan Tinggi Bandung no.371/Pdt/2005/PT.Bandung jo. Putusan Mahkamah Agung RI no. 1688 K/Pdt/2007 tanggal 10 April 2007 jo. Putusan Mahkamah Agung  RI  No.  14  PK/Pdt/2010,  tanggal  20  Mei  2010,  dan  telah mempunyai kekuatan hukum tetap yang dimenangkan oleh Awong Hidjaja ( yang mendapat hak dari R.Soma bin Wargadiredja berdasar Putusan Mahkamah Agung RI no. 2500 K/Sip/1981 tanggal 23 Januari 1984) sebagai Pemohon Kasasi 1 dahulu Penggugat Intervensi/Pembanding, yang amar putusannya dalam no.11 menyatakan Putusan Mahkamah Agung RI no.92 PK/Pdt/2000/ tanggal 15 Oktober 2003 tidak dapat dilaksanakan non eksekutabel (cacat hukum) ).”;

 

Bahwa berdasarkan Putusan Pengadilan  Tata Usaha Negara  Bandung No.

93/G/2011/PTUN.BDG tanggal 5 April 2012 Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Tata

Usaha  Negara  Jakarta  No.134/B/2012/PT.TUN.JKT  Jo.  Putusan  Mahkamah


Agung RI No.120 K/TUN/2013 Jo. Putusan Mahkamah Agung RI No. 110

PK/TUN/2014 tanggal 4 Maret 2015 yang amar Putusannya antara lain menyatakan menyatakan Bahwa sertfikat yang dimiliki PD JATI MANDIRI terdiri 79 SHGB dan 1 SHM atas nama Idris Ismail, SE adalah batal menurut hukum dan Putusan-putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap.

 

10. Bahwa dengan demikian berdasarkan Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI Nomor : 1686 K/Pdt/2007, tanggal 10 April 2008 jo. Putusan  Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI No. 117 PK/Pdt/2010, tangal 7 Juli 2010 dan Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI Nomor: 1688 K/Pdt/2007, tanggal 10

April 2008,Jo Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI Nomor : 14

PK/Pdt/2010, tanggal 20 Mei 2010, dan Putusan Mahkamah Agung RI No.120

K/TUN/2013 Jo. Putusan Mahkamah Agung RI No. 110 PK/TUN/2014 tanggal

4 Maret 2015, yang telah berkekuatan hukum tetap ( BHT/Inkracht), telah menjadikan fakta hukum bahwa peralihan hak yang dilakukan oleh R. SOMA WARGADIREDJA berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor   2500

K/Sip/1981 tanggal 23 Januari 1984 jo. Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No. 567/Perd/1979/PT.B tanggal 15 Agustus 1979 jo. Putusan Pengadilan Negeri Bandung No. 75/74/C/Bdg tanggal 13

Oktober 1977  dan Putusan Pengadilan Negeri Bandung No. 71/1957 tanggal 18 Nopember 1957 dan   Putusan Mahkamah Agung RI No.

234/K/Sip/1962 tanggal 29 Agustus 1962 dan Putusan Mahkamah Agung  RI  No.  242/K/Sip/1969    tanggal  1  Oktober  1969  dan diperkuat   pula   oleh   Putusan   Pengadilan   Negeri   Bandung   No.

342/1970  Sipil    tanggal  16  September  1971  jo.  Penetapan  No.

342/1970 Sipil tanggal 22 Mei 1972 yang selajutnya ditidak lanjuti oleh Surat Kantor Sub Direktorat Agraria Kabupaten Bandung No.

16/Sub Dit/Agr/P/74 tanggal 8 Januari 1974, adalah SAH   secara hukum, dengan demikian merupakan FAKTA HUKUM YANG TIDAK TERBANTAHKAN   BAHWA R.SOMA Bin  WARGADIREDJA ADALAH SATU-SATUNYA  WARIS YANG SAH DARI NYI MAS SITI AMINAH alias NYI  MAS ENTJEH alias OSAH alias JUSTINA REGENT alias MARIE VAN BLOMMESTEIN alias MEVROW  VAN BLOMMESTEIN dan NV. MASSCHAPPIJ BLOMKRING;--

 

 

 

11. Bahwa R. SOMA Bin WARGADIREJA   telah meninggal dunia pada tahun 1992, maka secara hukum hak mewaris jatuh   pada   Klien kami yang merupakan para anak kandung dari R. SOMA Bin WARGADIREJA, sebagaimana surat keterangan waris  Nomor : 474.3/38-Kec/2010 tertanggal 6 April 2010 yang ditanda tangani oleh Camat Tarogong Kidul atas nama Bupati Garut, dengan demikian Klien kami adalah para ahli waris yang sah  atas harta peninggalan dari Osah alias Nyi Mas Siti Aminah alias Nyi Mas Entjeh alias Justina Regent alias Marie van Blommenstein alias Mevrow van Blommenstein   dan     NV. Masschappij BLOMKRING;


12. Bahwa karena R.WARGADIREDJA telah diputuskan sebagai satu-satunya ahli waris yang sah dari Osah alias Nyi Mas Siti Aminah alias Nyi Mas Entjeh alias Justina Regent alias Marie van Blommenstein alias Mevrow van Blommenstein sejak  adanya  Putusan  Pengadilan  Negeri  Bale  Bandung  No.  71/1957 tanggal 18 Nopember 1957, maka ketentuan yang diatur oleh Undang-Undang No. 1 tahun 1958 tentang tanah partikelir tidak dapat diterapkan, karena sesuai asas hukum maka Peraturan Perudang-undangan tidak berlaku surut (retroaktif) terhadap kealiwarisan R. Wargadiredja yang dilanjutkan oleh R. Soma Bin Wargadiredja dan Ahli waris R.Soma Bin Wargadiredja yang merupakan klien kami;

 

 

 

13. Bahwa saat ini tanpa sepengetahuan R. SOMA WARGADIREJA dan ahli warisnya sebagai  ahli waris satu-satunya dari Osah alias Nyi Mas Siti Aminah alias Nyi Mas Entjeh alias Justina Regent alias Marie van Blommenstein alias Mevrow  van  Blommenstein,  ternyata    harta  waris  tersebut  telah  dikuasai secara tidak sah dan melawan hukum oleh pihak ketiga   serta dan atau dengan secara sengaja telah dialihkan oleh pihak-pihak yang mengaku sebagai Ahli waris Osah alias Nyi Mas Siti Aminah alias Nyi Mas Entjeh kepada pihak ketiga hanya berdasar pada surat Penetapan Pengadilan;

 

 

 

14. Bahwa selanjutnya pihak-pihak yang mengaku Ahli Waris yaitu :

 

a.      Ny, Raden Ida Roosliah sebagai ahli waris dari Freddy Hugo Fraejhoven dan dilanjutkan oleh Ahli warisnya Ny. Hj. Nenni Sutaeni dkk dengan Kuasa Hukum Boeddy Irawan,SH;

b.       Muriadi Muhammad,SH, sebagai Kuasa dari Adang Efendi dkk (9 orang)  dan Rd.Nuriam Al Rd Syukur;

c.       Irwan Suherman dan Toni Sutanto kuasa dari Ahli waris Nyimas Minah alias Mimi yang dilanjutkan oleh Popon Ela ( anak Mimi) dan H. Aan (suami Popon Ela/ Menantu Mimi);

d.       M.A.Gandamihardja.dkk yang dikuasakan pada Djaja Sembiring

Meliana,SH;

e.       Entje Kartama

Yang kesemuanya mengaku sebagai ahli waris Entjeh/Osah/Nyimas Siti Aminah/ Marie van Blommestein/Justina Regen dan mencoba melakukan gugatan melalui Pengadilan Negeri, Pengadilan Tata Usaha Negara dan atau Pengadilan  Agama, baik tingkat pertama, banding dan sampai tahap kasasi, melalui  beberapa  Pengadilan Negeri  antara lain di Pengadilan Negeri Klas IA Bandung, Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung   dan Pengadilan Negeri Subang, yang dilanjutkan melalui upaya Banding dan Kasasi akan tetapi belum ada satu Putusan-pun yang telah Berkekuatan Hukum Tetap (BHT/ Inkcracht) yang memenangkan pihak-pihak a-quo;


Ad.a     Ny, Raden Ida Roosliah sebagai janda dari Freddy Hugo Fraejhoven berdasarkan Akta Wasiat No.28 tanggal 23 Januari 1975, dan dilanjutkan oleh Ahli warisnya Ny. Hj. Nenni Sutaeni dkk / 6 (enam) orang yang diwakili oleh kuasa hukumnya Boeddy Irawan,SH, yang menyatakan sebagai ahli waris Enjeh/Osah/ Nyimas Siti Aminah/ Marie van Blommestein/Justina Regen, telah ditolak oleh Putusan Pengadilan yaitu :

 

-   Putusan Pengadilan Negeri Bandung No. 75/74/C/BDG tanggal 13 Oktober

1977 jo. Putusan Pegadilan Tinggi Bandung No. 564/1979/PERD/PT.BDG

tanggal  6  Oktober  1979  jo.  Putusan  Mahkamah    Agung  RI  No.2500

K/Sip/1981 tanggal 23 Januari 1984

 

-   Putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung No. 99/Pdt/G/1995/PN.BB;

 

-       Putusan  Pengadilan  Negeri  Bandung  No.979/Pid.B/2004/PN  Bandung tanggal 10 Januari 2005 jo.Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No.39/Pid/2005/PT.Bdg tanggal 16 juni 2005 jo.Putusan Mahkamah Agung RI no.167 K/Pid/2006 tanggal 24 april 2006  yang amarnya berbunyi sbb :

 

-   Menyatakan   terdakwa   Boeddy   Irawan,SH   terbukti   secara   sah   dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sumpah palsu

-   Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap terdakwa tsb dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan .

 

-   Bahwa  dengan  demikian  putusan  perkara  Peninjauan  Kembali  (PK) no.92 PK/PDT/2000 tanggal 15 oktober 2003 yang membatalkan Putusan   MA   RI   No.2500   K/Sip/1981   tanggal   23   Januari

1984,adalah cacat hukum dan Non Eksekutabel;

 

-    Putusan Mahkamah Agung RI No. 1686 K/PDT/2007 tanggal 10 April 2008 dan Putusan Mahkamah Agung RI No. 1688 K/ PDT/ 2007  tanggal 10 April

2008. Dimana kedua Putusan tersebut menyatakan bahwa Putusan PK No.

92 K/PDT/2000 tanggal 15 Oktober 2003   adalah cacat hukum dan non eksekutabel, sehingga Putusan Mahkamah Agung RI No. 2500 K/SIP/981 telah dikembalikan kekuatan hukumnya.

 

Bahwa Putusan-putusan tersebut telah memenangkan R.SOMA Bin Wargadiredja dan Ahli Warisnya Udung bin Soma dkk ( 8 orang)  , sebagai satu-satunya Ahli waris Entjeh/Osah/Nyimas Siti Aminah/Marie van Blommestein/Justina Regen;

 

f.           Muriadi Muhammad,SH sebagai Kuasa dari Adang Efendi dkk (9 orang)  dan Rd.Nuriam Al Rd Syukur yang mengaku sebagai cucu- cucu  dari       Entjeh/Osah/Nyimas  Siti  Aminah/Marie  van Blommestein/Justina Regen, berdasarkan Penetapan Fatwa Waris No.179/UR/1989  tanggal  6  Februari  1989  dan  Surat  Keterangan  Ahli


Waris No. 474.3/776/WRS/PIM/1994 tanggal 7 Nopember 1994 yang dikeluarkan oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bandung ( yang mengaku sebagai cucu Entjeh dari Mastakrama al. H Syukur);

 

Bahwa Penetapan Ahli Waris dan Surat Keterangan Ahli Waris tersebut telah ditolak oleh Putusan Pengadilan yaitu :

 

o

Putusan      Pengadilan      Negeri

 

Bale      Bandung

No.

 

99/PDT.G/1995/PN.BB   tanggal

3

Januari   1996   jo.

Putusan

Pengadilan Tinggi Bandung No. 503/PDT/1996/PT.BDG jo. Putusan

Mahkamah Agung RI No.1999 K/PDT/1998 tnggal 5 Februari 1999;

 

o Putusan Pengadilan Bale Bandung No. 63/PDT.G/2001 tanggal 14

Juli    2001    jo.    Putusan    Pengadilan    Tinggi    Bandung    No.

43/PDT/2002/PT.BDG tanggal 18 Juli 2003

 

o Putusan    Pengadilan    Tata    Usaha    Negara    Bandung    No.

74/G/1999/PTUN.Bandung Tanggal 3 Januari 1999 jo. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta No. 70/B/2000/PTUN Jakarta tanggal 31 Juli 2000 jo. Putusan Mahkamah Agung RI No.

117  K/  TUN/2001  tanggal  10  Mei  2002  jo.  Putusan  Peninjauan

Kembali ( PK ) Mahkamah Agung RI No. 51 PK/ TUN/2003 tanggal

30 September 2003.

 

Bahwa Putusan-Putusan tersebut diatas  telah dimenangkan oleh R. Soma Bin

Wargadiredja dan Ahli Warisnya  Udung Bin Soma dkk

 

g.    Masalah Pengakuan dari Irwan Suherman dan Toni Santoni yang menerima  hak dari Nyimas Minah alias Mimi Binti Wirija pada tahun 1993.

Bahwa Nyimas Minah alias Mimi Binti Wirija yang mengaku sebagai Ahli waris     Enjeh/Osah/ Nyimas Siti Aminah/ Marie van Blommestein /Justina Regen berdasarkan :

 

o Surat  Penetapan  Pengadilan  Agama  Cimahi  No.  543/Pen/1991 tanggal 30 Juli 1991;

o Bagan  Silsilah  Keluarga  Almarhum/mah  yang  dikeluarkan  oleh

Camat Cimahi Selatan Kota Cimahi No. Reg,474.3/17/PEM tanggal

10 Februari 2001;

o Surat Keterangan Susunan Ahli waris No. 474.3/40/KAC/111/2001 tanggal 14 Maret 2001 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung/Kotif Cimahi;

o Surat Penetapan Pengadilan Agama Cimahi No.228/PDT.P/2006/PA Cimahi tanggal 18 Oktober 2006;

o Surat Keterangan Sususnan Ahli Waris No. 474.3/141/KC/V/2007 tanggal 18 Mei 2007 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Cimahi/Sekretaris Daerah dan Pemohon adalah POPON ELA   yang


mengau sebagai anak kandung satu-satunya dari NyiMAS MINAH

alias MIMI Binti WIRIJA IJAS IJA;

 

Bahwa Penetapan waris dan atau Surat Keterangan Waris dari Nyimas Minah alias Mimi binti Wirija Jias Ija telah dibantah oleh DEDENG SUPRIATNA dan M. DJAMHUR selaku saksi dalam pembuatan bagan silsilah keluarga Ahli Waris Alamrahum Nyimas Entjeh alias  Nyimas Siti Aminah alias Osah  tertanggal 10

Februari 2001 yang dalam surat surat pernyataannya yang ditanda tangani diatas materai tertanggal 22 Juni 2004 menyatakan Setelah mendapat informasi dan klarifikasi dari berbagai pihak dan hasil penelusuran kami, ternyata terdapat keterangan yang saling bertentangan sehingga menimbulkan keraguan atas  susunan ahli  waris  yang menyatakan bahwa NYIMAS MINAH alias MIMI adalah keturunan/keponakan dari almarhum NYIMAS SITI AMINAH alias NYIMAS ENTJEH alias OSAH. Sehubungan dengan hal tersebut dan untuk menghindarkan kerugian bagi pihak-pihak lain, serta akibat hukum pidana maupun perdata, maka kami  menyatakan mencabut kembali kesaksian tersebut dan menyatakan tidak ada kaitan antara kami dengan silsilah waris tersebut

 

Bahwa sesuai penyataan dari AAN WIHARYA ( Suami dari POPON ELA ) sesuai  surat  pernyataan  tertangal  13  April  1993  yang  menyatakan  “ Mengaku  bersalah  dengan  cara  memberikan Keterangan Palsu sebagai Ahli Waris dari Nyimas Siti Aminah yang diurus oleh NY. Eti Yurniati,SH sehinga mendapatkan Putusan/Penatapan Ahli Waris Nomor 543/Pen/1991 tanggal 30 Juli 1991, yang mana Putusan/Penetapan Ahli Waris tersebut telah saya gunakan untuk mengurus/ ingin menguasai  Tanah milik TNI AD ( Kodam III/Slw yang terletak di  Cibeureum, Groos Akte    Nomor 693/1919 dan

695/1919 dan Meet breif Nomor 48/1900 dan Nomor 49/1900

 

Bahwa  atas kasus tersebut AAN WIHARYA selaku suami Popo Ela selain mengaku sudah melakukan kekeliruan juga telah diperiksa oleh Detasemen Polisi Militer Komando Daerah Militer III/Siliwangi pada tanggal 14 Juli 1993;

 

Bahwa Penetapan waris dan atau Surat Keterangan Waris dari Nyimas Minah alias Mimi binti Wirija tersebut telah ditolak  oleh Putusan Pengadilan yaitu :

 

o Putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung No. 63/Pdt.G/2001/PN.BB

tanggal 14 Juli 2001 jo. Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No.

43/PDT/2003 tanggal 18 Juli 2003. Antara Nyimas Minah alias Mimi binti Wirija Ijas Ija melawan R Soma Bin Wargadireja dan dimenangkan oleh R. Soma bin Wargadiredja;

o Putusan  Pengadilan  Negeri  Bandung  No.50/PDT/G/2008/PN.Bdg tanggal 30 Oktober 2008 Jo. Putusan Mahkamah Agung RI No.264

PK/Pdt/2011 tanggal 09 Juni 2011, antara Popon Ela  sebagai anak


kandung Myimas Minah alias MIMI bin Wirija Ijas ija melawan PT. KAI ( Persero) yang dimenangkan oleh PT. KAI ( Persero)

 

Putusan-putusan tersebut telah memenangkan R. Soma Bin Wargadiredja dan Ahli  warisnya  Udung  bin  Soma  cs,  sebagai  satu-satunya  ahli  waris Enjeh/Osah/ Nyimas Siti Aminah/ Marie van Blommestein /Justina Regen.

 

 

 

Bahwa karena kealiwarisan Nyimas Minah alias Mimi Binti Wirija telah ditolak oleh Putusan Pengadilan maka pelepasan hak yang dilakukan oleh Nyimas Minah alias Mimi binti Wirija kepada Iwan Suherman dan Toni Santoni pada tahun 1993 adalah cacat hukum dan tidak sah.

 

Bahwa perlu  kami sampaikan pula meskipun pengakuan ahli waris Nyimas Minah alias Mimi binti Wirija, telah ditolak oleh Putusan Pengadilan, akan tetapi dalam kenyataanya sampai hari ini, anak dari Nyimas Minah alias Mimi binti Wirija  yaitu Popon Ela bersama dengan suaminya Aan Wiharya, beserta anak-anaknya antara lain Asep Hidayat, Beben dan Tatang Hidayat,  serta yang mengaku sebagai anak angkat Nyimas Minah alias Mimi Binti Wirija yaitu Fathih Esmar yang berdomisili di Subang, Hendra Khaidun yang berdomisi di Bandung, tetap berusaha mengajukan Penetapan Ahli Waris melalui Pengadilan Negeri atau Pengadilan Agama, sebagai upaya untuk mengalihkan aset-aset Enjeh/Osah/ Nyimas Siti Aminah/ Marie van Blommestein /Justina Regen  dan  NV.  Blomkring pada  pihak  ketiga,  hal  tersebut  jelas-jelas merupakan pelanggaran hukum.

N\Bsah

 

h.      M. Ganda Mihardja,dkk, yang mengaku sebagai ahli waris Enjeh/Osah/ Nyimas Siti Aminah/ Marie van Blommestein /Justina Regen.berdasarkan :

 

- Penetapan Pengadilan Negeri Bandung No. 144/72/D/BDG tanggal 15 Juli

1972;

- Penetapan Pengadilan Negeri Bandung No. 432/ Pdt/P/1991/PN.Bdg tanggal

24 Oktober 1991

 

Bahwa Penetapan keahliwarisan tersebut ternyata telah ditolak oleh Putusan- putusan pengadilan yaitu :

 

-   Putusan Pengadilan Negeri Bandung No. 360/1964 Sipil tanggal 25 April

1962 jo. Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No. 228/1964 PT Perdata tanggal  31  Oktober  1964  jo.  Putusan  Mahkamah  Agung  RI  No.  242

/K/SIP/1969 tanggal 1 Oktober 1969;

 

-   Putusan Pengadilan Negeri Bandung No. 75/74/C/BDG tanggal 13 Oktober

1977 jo. Putusan Pegadilan Tinggi Bandung No. 564/1979/PERD/PT.BDG

tanggal  6  Oktober  1979  jo.  Putusan  Mahkamah    Agung  RI  No.2500

K/Sip/1981 tanggal 23 Januari 1984;


-   Putusan Pengadilan Negeri Bandung No.54/1974/C/BDG tanggal 23 Maret

1976;

 

 

 

-   Putusan Pengadilan Negeri Bandung No. 20/PDT.G/1998/PN.Bdg tanggal

24  Nopember  1998     jo.  Putusan  Pengadilan  Tinggi  Bandung  No.

672/PDT/1998/PT.BDG tanggal 16 Juni 1999;

 

 

 

-   Putusan Mahkamah Agung RI No.1688/K/PDT/2007 tanggal 10 April 2008

 

 

 

Putusan-putusan tersebut telah memenangkan R. Soma Bin Wargadiredja dan Ahli   warisnya   Udung   bin   Soma   cs,   sebagai   satu-satunya   ahli   waris Enjeh/Osah/ Nyimas Siti Aminah/ Marie van Blommestein /Justina Regen.

 

Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum diatas maka Nyimas Minah alias MIMI binti Wirija Ijas Ija dengan ahli warisnya POPON ELA juga Ny, Raden Ida Roosliah sebagai janda dari Freddy Hugo Fraejhoven beserta Ahli warisnya Ny. Hj. Nenni Sutaeni dkk bukan merupakan Ahli Waris Nyimas Entjeh alias Nyimas Siti Aminah alias Osah alis Itjih alias Justina Regen dan tidak mempunyai hak atas harta peninggalan Nyimas Entjeh alias Nyimas Siti Aminah alias Osah alias Itjih alias Justina Regen dan NV. Blommkring.

 

 

ad.e. Entje Kartama dan ahli warisnya Ratma binti Kartama mengaku sebagai ahli waris Entjeh berdasarkan ;

 

 

-   Penetapan Pengadilan Agama Cimahi No. 1211/1985 tanggal 30 Mei 1985 sebagai pemohon Entje Kartama bin Intasik;

-   Penetapan  Pengadilan  Agama  Cimahi  No.  203/Pdt/WR/P/1992/PA.CMI

tanggal 16 Maret 1992;

-   Penetapan Pengadilan Bale Bandung No.51/Pdt.P/1997/PN.Bale Bandung tanggal 22 April 1997 sebagai pemohon Didi Sumaryadi;

-   Bahwa  dalam  penetapan  tersebut  pada  pokoknya  menerangkan  pada

tahun 1903 telah terjadi pernikahan antara seorang laki-laki warga negara

Indonesia (?) bernama INTASIK dengan NYIMAS ENTJEH alias OSAH

-   Bahwa dari perkawinan tersebut mempunyai 9 (sembilan) orang anak yaitu

: 1) Ny.TIOH, 2) NY.ENDA, 3) SUMIRA, 4) MANDA, 5) NY.AMANAH, 6) SUHLA, 7) TAMRIA, 8) TARYA, 9) ENTJE KARTAMA ( pemohon )

-   Bahwa  ENTJE  KARTAMA  mendapat  surat  hibah  langsung  dari  NYIMAS

ENTJEH alias OSAH bulan Januari 1942, bahwa aset-aset yang terletak di Cibeuereum  menjadi  milik  mutlak  ENTJE  KARTAMA,  dimana  sudara- saudara dan anak-anak lainnya dilarang ganggu dan bahwa sawah di Desa Cibeureum telah menjadi milik mutlak ENTJE KARTAMA (?);


-    Bahwa ada data yang menyatakan pada tanggal 7 Mei 1942, Nyimas Etjeh alias Osah membuat surat penyerahan seluruh harta peninggalan Nyimas Entjeh alias Osah  kepada Wirija alias Ija ( Ayah Nyimas Minah alias Mimi/ Kakek dari Popon Ela ) yang dianggap sebagai adik kandung, dimana terbukti tanda tangan NYIMAS ENTJEH alias OSAH sama persis pada kedua surat hibah dan penyerahan tersebut (?)

-   Bahwa  terdapat  perbedaan  jumlah  anak  pada    Penetapan  Pengadilan

Agama  Cimahi  No.  1211/1985  tanggal  30  Mei  1985  dan  Penetapan

Pengadilan  Agama  Cimahi  No.  203/Pdt/WR/P/1992/PA.CMI  tanggal  16

Maret  1992 ( 9 anak )   dengan  Penetapan  Pengadilan  Bale  Bandung

No.51/Pdt.P/1997/PN.Bale Bandung tanggal 22 April 1997 ( 3 anak );

-   Bahwa karena ENTJE KARTAMA mengaku sebagai anak dan ahli waris NYIMAS ENTJEH alias OSAH yang   menikah dengan INTASIK, maka NYIMAS ENTJEH yang dimaksud oleh ENTJE KARTAMA bukan NYIMAS  ENTJEH alias Osah, alias Itjih alias  Justinaregen alias Mevrow van Bloomestein yang menikan dengan HENRY VAN BLOMMESTEIN dan memiliki N.V. BLOMMKRING;

 

 

15. Bahwa ada lagi pihak-pihak  yang mengaku sebagai ahli waris Nyimas Entjeh alias Osah, alias Itjih alias Justinaregen alias  Mevrow van Bloomestein dengan pola  seperti yang dilakukan  oleh Popon  Ela, Entje  Kartama yaitu  dengan mengaku menerima hibah dari Entjeh dimana surat hibah palsu tersebut digunakan oleh pihakpihak tersebut untuk membuat penetapan waris di pengadilan antara lain FATIH ESMAR (Subang), RA TUTI DADIKA ( Cianjur) dll.

 

 

 

 

 

 

 

 

-----waluya----


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dago elos bukan Sengketa tanah biasa !

sebenarnya lokasi sengketa tanah dago dimana ?

Perbedaan utama antara analisis Dago Elos dan Kampung Cirapuhan